πƒπ€π‘πˆ πŠπ„π†π„π‹π€ππ€π πŒπ„ππ”π‰π” π‚π€π‡π€π˜π€

Ibu Kartini adalah sosok tokoh yang sangat inspiratif bagi kaum perempuan Indonesia. Beliau adalah pahlawan bangsa.

Ia telah mengubah penderitaan β€œsituasi kegelapan” perempuan dari kungkungan adat pada zaman itu seperti tidak diperkenankan dengan bebas mengenyam pendidikan di bangku sekolah/kuliah, hidupnya dipingit atau diatur dengan sangat ketat dan dijodohkan dengan orang-orang yang tidak dikenal. Singkatnya, hidup seakan dikendalikan oleh “orang lain”.

Suasana kegelapan ini berubah karena Ibu Kartini berusaha melawan kungkungan dan tekanan itu. Ia berusaha membawa kaumnya untuk bisa mengecap pendidikan setinggi-tingginya dan kaum perempuan bisa menentukan arah hidupnya menjadi lebih baik. Inilah yang dimaksud dari kegelapan menuju cahaya.

Hari ini, lagu Nasional dengan judul “IBU KITA KARTINI” tidak berkumandang lantang dan nyaring di sekolah-sekolah karena semua murid, mahasiswa, guru, dosen, simpatisan dan tokoh-tokoh pendidikan semuanya belajar mandiri dan mengajar dari rumah masing-masing oleh pandemi virus corona (Covid – 19).

Virus corona bisa membuat mulut kita tidak menyanyikan lagu “IBU KITA KARTINI ” karena “masker” yang menutupi mulut kita. Akan tetapi, semangat juang, gelora spirit, roh dan jiwa Kartini tetap merasuk, mengkristal dan menggeliat dalam sanubari kaum perempuan Indonesia.

Di STP Dian Mandala, mahasiswanya adalah kaum perempuan yang paling banyak dan dosen serta pegawai-stafnya pun ada dari kalangan kaum perempuan. Kaum perempuan di STP Dian Mandala memberi warna prestasi belajar dan kualitas kerja yang membanggakan. Kreasi dan inovasi serta inisiatif selalu mendandani hidup mereka. Mereka sungguh bercahaya seperti moto STP Dian Mandala: “BERCAHAYALAH”.

Terima kasih Ibu Kartini atas jasa dan spiritmu, sehingga kaum perempuan Indonesia dan di kampus kami, mereka masih BERCAHAYA sampai saat ini.

Penulis,
Fransiskus T. S. Sinaga, S.Ag., M.Th.

Editor,
Gizakiama Hulu, M.Ag.

2 thoughts on “πƒπ€π‘πˆ πŠπ„π†π„π‹π€ππ€π πŒπ„ππ”π‰π” π‚π€π‡π€π˜π€”

Tinggalkan Balasan ke Putra Hulu Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *